Ringkasan Pembelajaran Materi Diare Dalam Mata Kuliah Farmakologi
Pengertian Diare itu Sendiri ?
diare adalah penyakit yang ditandai bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan atau tanpa darah atau lendir ( Suraatmaja, 2007). Diare sendiri berasal dari bahasa latin diarrhoea, yang berarti buang air encer lebih dari empat kali baik disertai lendir dan darah maupun tidak. Menurut Depkes (2003), diare adalah buang air besar lembek atau cair bahkan berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari)
klasifikasi Diare :
Diare non spesifik : adalah diare yang tidak diketahui penyebab timbulnya
Diare spesifik :adalah diare yang dapat di ketahui penyebabnya
Secara umum diare dapat dibagi menjadi 2 yaitu diare kronik dan akut
Diare akut : keluarnya BAB 1x/ lebih yang terbentuk cair daalam 1 hari/lebih & berlangsung<14 hari ( berdasarkan lama sakitnya yang sebentar <14hari)
Diare kronik : keluarnya tinja cair sebanyak 3x/lebih, atau lebih dari 1x keluarnya tinja cair yang berlendir atau berdarah dalam 1 hari. ( berdasarkan lama sakitnya yang lama >14 hari)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian diare:
1. Lingkungan : kebersihan lingkungan & perorangan
2. Gizi : pemberian makanan
3. Kependudukan : insiden diare pada daerah kota yang padat /kuman lebih tinggi
4. Pendidikan : pengetahuan ibu
5. Perilaku masyarakat : lebiasaan 2
6. Sosial ekonomi
Etiologi Diare:
1. faktor infeksi
- infeksi enteral (infeksi pada GIT/penyebab utama)
Bakteri : vibrio cholerae, salmonella spp, E. coli dll
Virus : rotavirus (40-60%), coronavirus, calcivirus, dll
Parasit : cacing (Ascaris, Oxyuris, dll), protozoa (Entamoba histolica, Giardila Lambia, dll) jamur (candida Albicans)
- infeksi parental : infeksi diluar GIT
2. Faktor melabsorbsi: KH, lemak, Protein
3. Faktor makanan : basi/beracun, alergi
4. Faktor psikologis : takut dan cemas
Patofisiologi
1. virus masuk ke enterosit (sel epitel usus halus ) lalu infeksi dan kerusakan fili usus halus
- Enterosit rusak diganti oleh enterosit baru (kuboid/sel epitel gepeng yang belum matang ) lalu fungsi belum baik
-fili usus atropi : tidak dapat mengabsorbsi makanan & cairan dengan baik.
Tek koloid osmotik naik lalu motilitas naik lalu diare
2. bakteri non infasif (vibrio cholerae) masuk lambung duodenum berkembang biak mengeluarkan enzim mucinase (mencairkan lap lendir) bakteri masuk ke membran menggeluarkan subunit A&B mengeluarkan (cAMP) merancang sekresi cairan usus, menghambat absobsi tanpa menimbulkan kerusakan sel epitel tersebut volume usus naik dinding usus teregang diare.
3.
Bakteri infasif ( salmonella spp, shigella spp, E.coli infasif, Champylobacter) prinsip perjalanan hampir sama, tetapi bakteri ini dapat menginvasi sel mukosa usus halus menghasilkan reaksi sistemik (demam, kram perut) dan dapat sampai terdapat darah Toksin shigella masuk ke serabut saraf otak sampai kejang
Berdasarkan Patofisiologi
Diare osmotik : diare akibat adanya bahan yang tidak dapat diabsorbsi oleh lumen usus : hiperosmotik , hiperperistaltik
Diare sekretorik : terjadi akibat stimulasi primer dari enterotoksin atau oleh neoplasma
Diare akibat gangguan motilitas usus : gangguan pada kontrol otonomik.
Mekanisme patogenitas
Adherence
- banyak organisme yang bekerja dengan menempel/melekat dan membentuk kolonisasi pada mukosa saluran pencernaan
Contoh : v.cholerae, E. coli
Produksi toknin
-organisme enterik menghasilkan eksotoksin (enterotoksin, sitotoksin, neorotoksin)
-V. cholerae(enterotoksin), s. dysenteriae tipe 1 (enterotoksin, sitotoksin), staphylococcal, bacillus cereus (neotoksin)
Invasion
-invasi bakteri dan merusak sel mukosa intestinal
Contoh : salmonella typhi, shigella, enteroinvasive E. coli
Penatalaksanaan diare
Terapi kausal
a. Kemoterapeutika
Obat-obat yang diberikan dengan tujuan untuk membunuh bakteri penyebab diare.
Contoh : antibiotika, sulfonamida
-ampisilin, dosis oral : 3-4 dd 1 g
-amoksisilin
-kotrimoksazol (trimetoprim dan sulfametoksazol)
-kloramfenikol
-Tetrasiklin
Terapi Simptomatis
a. Obstipansia
1. obat penekan peristaltik
Bekerja dengan menekan peristaltik usus sehingga memberikan waktu untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus.
Contoh: turunan opium, loperamid, antikolinergika (atropin dan belladonna )
2. Adstrigensia
Yaitu senyawa yang bekerja dengan menciutkan selaput lendir usus.
Contoh : tanin, garam bismut
3. Adssorben
Yaitu senyawa yang dapat menerap (mengadsorpsi) zat-zat racun yang dihasilkan oleh bakteri atau karena makanan dan minuman
Contoh : carbon adsorben, kaolin, attapulgit
b. Spasmolitika
Yaitu obat yang dapat mengurangi rasa kejang di otot perut yang disebabkan karena nyeri diare
Contoh : papaverin
sumber:
buku panduan perkuliahan farmakologi II program D3 farmasi STIFAR "yayasan Pharmasi semarang"
sumber:
buku panduan perkuliahan farmakologi II program D3 farmasi STIFAR "yayasan Pharmasi semarang"
Tag :
farmakologi

2 Komentar untuk "FARMAKOLOGI . Rangkuman Materi Diare, pengertian, faktor, dan kemoterapi"
Terimakasih kak. Bermanfaat sekali.
allhamdulillah, Terimakasih sudah berkunjung :)